Dari Teori ke Aksi: 3 Kunci Sukses Belajar di Politeknik
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Beberapa pekan telah berlalu sejak saya resmi memulai babak baru di Tanah Laut. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua rekomendasi dan sambutan hangat yang terus mengalir, baik secara daring maupun saat bertemu langsung di kampus. Setiap interaksi tersebut membuat proses adaptasi saya terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Setelah mulai aktif mengajar dan berinteraksi lebih dalam dengan para mahasiswa di Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), ada satu hal yang terus menerus saya renungkan: keunikan dan kekuatan dari pendidikan vokasi.
![]() |
| Gedung 2 Plitala |
Sistem di politeknik sangat berbeda dari universitas pada umumnya. Di sini, penekanannya bukan hanya pada apa yang Anda ketahui, tetapi pada apa yang bisa Anda lakukan. Teori adalah fondasi, namun aksilah yang membangun gedung karier Anda.
Karena itu, terinspirasi dari semangat para mahasiswa Politala, hari ini saya ingin berbagi beberapa pemikiran. Tulisan ini saya tujukan khusus bagi para mahasiswa baru—atau siapa pun yang sedang menempuh pendidikan vokasi—tentang bagaimana memaksimalkan potensi diri di jalur yang luar biasa ini.
Berikut adalah 3 kunci sukses yang saya yakini bisa menjadi bekal penting.
1. Ubah Pola Pikir: Jadilah "Problem Solver", Bukan Sekadar "Penghafal"
Di bangku sekolah, kita mungkin terbiasa untuk menghafal rumus, tanggal, dan definisi untuk lulus ujian. Di politeknik, pola pikir itu harus berevolusi. Anggaplah setiap mata kuliah teori sebagai sebuah kotak perkakas (toolkit). Tujuannya bukan untuk mengagumi perkakasnya, melainkan untuk menggunakannya dalam memecahkan masalah nyata.
Saat dosen menjelaskan sebuah konsep, jangan berhenti pada "apa itu?". Lanjutkan dengan bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana saya bisa menggunakan ini?" atau "Masalah apa di industri yang bisa diselesaikan dengan ilmu ini?"
Dunia industri tidak mencari seseorang yang bisa menceritakan kembali isi buku teks. Mereka mencari individu yang bisa melihat masalah, membuka kotak perkakasnya, memilih alat yang tepat, dan mulai bekerja. Jadilah seorang pemecah masalah.
2. Kuasai "Arena" Anda: Laboratorium dan Bengkel adalah Sahabat Terbaik
Jika perpustakaan adalah jantung universitas, maka laboratorium, bengkel, dan studio adalah arena gladiator bagi mahasiswa politeknik. Di sinilah pertarungan sesungguhnya terjadi. Di tempat inilah teori diuji, kegagalan dirayakan sebagai pembelajaran, dan keterampilan ditempa hingga tajam.
Jangan takut untuk kotor. Jangan ragu untuk mencoba. Jangan malu jika alat yang Anda rakit tidak langsung berfungsi. Setiap kesalahan adalah satu langkah lebih dekat menuju pemahaman sejati. Waktu yang Anda habiskan di laboratorium atau bengkel adalah investasi paling berharga selama masa studi. Dosen dan teknisi ada untuk membimbing, namun inisiatif untuk bereksperimen harus datang dari diri Anda sendiri.
Ingat, transkrip nilai menunjukkan pemahaman Anda, tetapi portfolio hasil karya dari lab/bengkel menunjukkan kemampuan Anda.
3. Bangun Jaringan Sejak Dini: Industri Sudah Mengetuk Pintu Sejak Semester Pertama
Pendidikan vokasi memiliki hubungan simbiosis yang erat dengan dunia industri. Dosen tamu dari perusahaan, kunjungan industri, program magang, dan proyek berbasis industri adalah bagian tak terpisahkan dari kurikulum. Manfaatkan ini sebaik-baiknya!
Saat ada dosen tamu, jangan hanya menjadi pendengar pasif. Ajukan pertanyaan cerdas. Minta kartu nama mereka setelah acara selesai.
Saat kunjungan industri, amati proses kerja mereka. Tanyakan tentang tantangan yang mereka hadapi. Tunjukkan antusiasme Anda.
Bangun hubungan baik dengan dosen Anda. Banyak dosen di politeknik adalah praktisi atau memiliki jaringan industri yang luas. Mereka adalah jembatan pertama Anda ke dunia profesional.
Membangun jaringan bukan tentang meminta-minta, tetapi tentang membangun hubungan tulus yang didasari rasa ingin tahu dan saling menghargai. Mulailah membangun portofolio profesional Anda, bukan hanya portofolio akademik.
Penutup: Anda Berada di Tempat yang Tepat
Memilih jalur vokasi adalah sebuah keputusan strategis. Anda sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga ahli yang terampil, praktis, dan siap kerja—aset yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini.
Ketiga kunci di atas—menjadi problem solver, menguasai arena praktik, dan membangun jaringan—adalah bekal dasar untuk memastikan Anda lulus bukan hanya dengan selembar ijazah, tetapi dengan seperangkat keahlian, kepercayaan diri, dan koneksi yang siap membawa Anda terbang tinggi.
Kini, saya ingin mendengar dari Anda, terutama para mahasiswa dan alumni.
Adakah tips lain yang ingin kalian tambahkan? Atau, tantangan apa yang paling sering kalian hadapi dalam menyeimbangkan teori dan praktik di politeknik?
Mari kita jadikan kolom komentar sebagai ruang diskusi untuk saling menguatkan.
Salam sukses,
Faisal Basyir

Komentar
Posting Komentar